Sabtu, 24 Desember 2011

TNI Lebih Pilih Impor daripada Pindad



7th August - Submitted by IndonesianDefense.com
Panser Anoa buatan PT Pindad diuji di jalur menanjak
Panser Anoa buatan PT Pindad diuji di jalur menanjak
BANDUNG, KOMPAS.com — PT Pindad, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam produksi persenjataan perang, mengaku kesulitan menjual produk buatannya pada pemakai terbesar di dalam negeri, yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Untuk beberapa jenis senjata, TNI memilih impor daripada membelinya dari dalam negeri, PT Pindad.”Contohnya, bom tajam BT-250. Kami sudah menawarkan produk ini sejak 10 tahun, tetapi belum juga diambil sampai sekarang,” ujar Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono di Bandung, Jawa Barat, Minggu (7/8/2011), saat memaparkan materi tentang Dukungan PT Pindad (Persero) Dalam Membangun Pertahanan dan Keamanan Negara kepada Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Menurut Adik, tahun 2011, Pindad belum menandatangani satu kontrak pembelian pun dengan TNI, akibat lambatnya proses anggaran. Padahal, TNI adalah pangsa pasar Pindad yang terbesar, yakni 80 persen dari total penjualan.”Kami perkirakan penjualan ke TNI bisa mencapai Rp 900 miliar, sedangkan ke Polri hanya Rp 8 miliar. Sehingga total penjualan mencapai Rp 1,4 triliun,” ujarnya.
Adik menyebutkan, harga jual senjata yang ditawarkan rata-rata masih jauh lebih murah dibandingkan senjata yang dibeli TNI. Sebagai contoh, senjata khusus penembak jitu (sniper) yang dimiliki TNI mencapai Rp 450 juta per unit, padahal Pindad punya yang nilainya Rp 150 juta per unit.”Ini sempat dijadikan dengan anggaran yang sama besar, dari 30 unit bisa menjadi 100 unit kalau beli dari Pindad,” katanya.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, Pindad termasuk industri strategis yang membutuhkan dukungan. Pemerintah sudah menegaskan, seluruh persenjataan yang bisa dibuat di dalam negeri harus dibeli dari industri dalam negeri.”Sinergi antar-BUMN dan pengembangan riset akan dapat memecahkan masalah yang dihadapi Pindad,” ujarnya.
(nasional.kompas.com)

TNI Angkatan Darat Bentuk Tiga Divisi Baru



6th August - Submitted by IndonesianDefense.com
KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. (FOTO ANTARA/Reza Fitriyanto)
Jakarta (ANTARA News) – TNI Angkatan Darat membentuk tiga divisi baru untuk mendukung tugas pokok matra darat menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhi Wibowo usai bersilaturahmi dengan para purnawirawan TNI Angkatan Darat di Jakarta, Rabu, mengatakan, divisi baru tersebut mencakup unit mekanis, lintas udara, dan mobilitas udara.
“Penambahan divisi baru tersebut sesuai modernisasi dan rematerialisasi,” katanya.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD Brigadir Jenderal TNI Wiryantoro menambahkan, penambahan kekuatan itu diutamakan pada kendaraan tempur dan mobilitas pasukan.
Unit mekanis adalah satuan infanteri plus yang memiliki unit kavaleri tersendiri. “Saat ini ada batalyon mekanis baru dibentuk di Jakarta,” ungkapnya.
Wiryantoro mengatakan, unit lintas udara dan mobilitas udara merupakan satuan infanteri yang memiliki mobilitas tinggi dan dapat digelar dengan cepat di daerah operasi.
Ia menambahkan, satuan-satuan tersebut cocok dikerahkan di daerah hutan rimba, seperti di kawasan Papua dan Kalimantan.(*)
(antaranews.com)