Minggu, 13 Mei 2012

Tentang SUKHOI SUPERJET 100



Sebuah Sukhoi Superjet 100 milik maskapai Aeroflot Rusia
 Tipe Pesawat penumpang regional
 Produsen Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association
 Perancang Sukhoi Civil Aircraft (UAC)
 Terbang perdana 19 Mei 2008[1]
 Diperkenalkan 21 April 2011 dengan Armavia
 Pengguna Aeroflot[2]
 Tahun produksi 2007–sekarang
 Jumlah produksi 6 prototipe + 6 serial (Des 2011)
 Biaya program US$1.4 miliar
 Harga satuan $23-25 juta[3]
 Varian .




Sukhoi Superjet 100 merupakan sebuah pesawat yang dibuat dan dikembangkan oleh Sukhoi. Pesawat ini merupakan salah satu pesawat terbaru di Rusia dan merupakan pesawat penumpang Rusia pertama yang dikembangkan pasca bubarnya Uni Soviet . Pesawat ini ditujukan untuk menggantikan Tupolev Tu-134 dan Yakovlev Yak-42 peninggalan Soviet yang sudah tua dan sering mengalami kecelakaan. Di pasar global, Superjet 100 berkompetisi dengan seri pesawat regional Bombardier CRJ dan Embraer E-Jets serta Antonov An-148. Proyek Superjet 100 didukung sepenuhnya oleh pemerintah Rusia dan dikatakan sebagai salah satu proyek nasional terpenting.

Sukhoi Superjet 100 pertama kali mengudara pada 2011. Pengguna pertamanya adalah maskapai penerbangan nasional Armenia, Armavia, yang membeli sebanyak 4 unit. Aeroflot, maskapai penerbangan nasional Rusia memesan sebanyak 50 unit, tiga diantaranya sudah masuk dinas. Di Indonesia, pesawat ini telah dipesan Kartika Airlines sebanyak 15 unit, dan Sky Aviation, juga sebanyak 15 unit.


     Mesin SaM146, dikembangkan oleh Powerjet, sebuah joint venture antara NPO Saturn Rusia dan Snecma Perancis.
Pesawat ini mulai diproduksi pada tahun 2007. Hingga saat ini jumlah produksinya adalah 6. Perancangannya dimulai mulai tahun 2000 oleh Sukhoi dengan dukungan perusahaan kedirgantaraan Barat seperti Boeing sebagai konsultan proyek, Alenia Aeronautica sebagai partner strategis. Snecma sebagai risk-sharing partner, dan berbagai perusahaan lainnya seperti Thales sebagai penyedia paket avionik. Pesawat ini telah disertifikasi laik terbang oleh Komite Penerbangan Antarnegara. pada 3 Februari 2011 dan diharapkan sertifikasi Uni Eropa segera menyusul.





Sumber referensi :  
http://id.wikipedia.org/wiki/Sukhoi_Superjet_100

Selasa, 01 Mei 2012

RUDAL KEBANGGAAN ANAK BANGSA


Kebijakan pembangunan sarana pertahanan, merupakan bagian terpadu dari kebijakan pembangunan kekuatan pertahanan yang dirumuskan dengan mempertimbangkan kondisi geografi, demografi, sumber kekayaan alam buatan maupun kemampuan anggaran negara.Indonesia sebagai kepulauan yang luas membutuhkan sistem pertahanan yang lebih baik untuk mempertahankan wilayahnya,

Selama ini Alussista kita dibeli dari Amerika, namun karena kita sudah memiliki roket sendiri yang selama ini hanya diaplikasikan untuk kepentingan ilmiah atau sipil, diantaranya penginderaan jarak jauh, penelitian atmosfer, pemantauan cuaca atau peluncuran satelit, diharapkan dapat digunakan semaksimal mungkin, terlebih merupakan industri dalam negeri,

Anak bangsa telah mampu mengembangkan roket atau rudal jarak menengah dengan jangkauan 390 km, walaupun masih selevel menengah, rudal dalam negeri cukup untuk menjaga dan melindungi kedaulatan NKRI, sisi lain Indonesia mulai mengurangi ketergantungan ALUTSISTA dari negara Asing, khususnya Amerika Serikat.

Di bawah ini adalah beberapa roket yang telah dikembangkan dan dibuat didalam negeri, dan 100 % musrni hasil kreatifitas putra putri Indonesia :



Tentang roket RX 240






                                                                                            Roket RX 240
 Tentang roket RX 240


Tim Riset & Pengembang : Departemen Pertahanan dan LAPAN
Jenis Roket : ground to ground or air to ground
Jangkauan : 389 kilometer
Panjang total : 9,5 meter
Berat : 500 kilogram
Hulu ledak : Kaliber 70-122 milimeter
Ide Pembuatan : Tahun 2005
Anggaran : Rp 2,5 miliar
Bahan Bakar : Hydroxy terminated poly butadiene dan ammonium perchlorate.
Tipe : Balistik
Konfigurasi : Empat tingkat (tiga RX–420, satu RX- 320, dan sepasang booster) 


Tentang Roket HAN 122

 
                           Roket HAN 122

Kementerian Pertahanan kembali melakukan uji coba penembakan Roket Pertahanan (R-Han) 122 MM. Pengujian dilakukan di Pusat Latihan Tempur TNI AD,


Spesifiaksi Roket R-HAN-122
 
Kaliber: 122 mm
Kecepatan Maksimum: 1,8 mach
Anggaran Riset: Rp 9 miliar (selama 6 tahun)
Biaya pembuatan: Rp 75 juta
Proyek pengembangan: 2010 - 2014
Jumlah proyek: minimal 500 unit roket



Tentang Roket D 230 

Roket D 230

Roket ini produksi PT PINDAD

Rudal tersebut masing-masing bisa menjelajah sejauh 10 - 20 kilometer dengan kemampuan serang ground t0 ground tanpa kendali.




 Tentang Roket RX 420

 Roket RX 420 buatan LAPAN

Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor. Anggaran yang dikeluarkan untuk peluncurannya pun “cuma” Rp 1
milyar.

Spesifikasi Roket RX-420 Keterangan
Waktu pembuatan 3 bulan
Diameter 420 mm (0.42 m)
Massa luncur 1000 kg (1 ton)
Panjang 6.2 meter
Kecepatan maksimum 4.5 mach (kec. suara)
Jarak jangkau 200 km
Ketinggian jangkau 53 km
Jenis bahan Propelan Solid-komposit
Bahan bakar *) Ammonium Perchlorate (AP) dan HTPB (Hydroxy Terminated Poly Butadiene)
Waktu bahan bakar 13 detik
Lama terbang 205 detik



Tentang Roket RX 520






kecepatan maksimal 1,7 km/detik.
RX520 ini memiliki panjang hingga 8,8 meter dengan bahan bakar propelan padat seperti jenis roket lain.
Daya jangkau roket RX520 mencapai 300 km