
"Itu (kapal patroli cepat) untuk melindungi teritorial dia. Pertimbangannya, mereka tidak memerlukan kapal besar. Dia pesan dari PT PAL. Mereka minta kredit ekspor," kata Purnomo.
Selain Timor Leste, Purnomo mengatakan, ada beberapa negara lain yang meminati alat utama sistem senjata. Filipina, misalnya, membeli tiga kapal jenis landing platform dock (LPD) atau kapal yang dapat didarati oleh helikopter.
"Kapal ini tidak hanya bisa dipakai untuk mengangkut pasukan, tapi juga untuk operasi penanggulangan bencana," kata Purnomo.
Selain Timor Leste dan Filipina, kata Purnomo, Malaysia dan Korea Selatan juga meminati alutsista buatan Indonesia. Malaysia belum lama ini membeli 32 panser Anoa bermesin Benz buatan PT Pindad. Sementara itu, Korea Selatan membeli 8 pesawat CN 235 buatan PT Dirgantara Indonesia. Purnomo mengatakan, pemerintah berkomitmen terus mengembangkan kualitas alutsista Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar