BANDUNG: PT Dirgantara Indonesia akan memproduksi 21 unit pesawat helikopter militer untuk memenuhi kebutuhan peralatan tempur TNI Angkatan Darat dengan nilai proyek US$235 juta.
Irzal Rinaldi Zailani, Asisten Dirut PT DI mengatakan, produksi pesawat tersebut terdiri dari 16 unit heli serbu Bell 412 EP senilai US$170 juta, dan 5 unit heli serang Bolco 105 senilai US$65 juta.
“Untuk 16 unit heli serbu Bell 412 EP sudah ada anggaran sebesar US$85 juta dari total anggaran US$170 juta. Anggaran untuk pesawat ini akan disediakan selama periode 2010-2014. Sedangkan anggaran untuk heli serang Bolco diambil dari anggaran yang tertunda pada 2009 lalu,” katanya kemarin.
Irzal mengatakan perusahaan sanggup merealisasikan proyek pengadaan pesawat helikopter tempur itu sebab perusahaan memiliki sarana penunjang yang memadai untuk memroduksi pesawat tempur.
Secara rinci, kata dia, proses produksi pesawat dari awal hingga akhir telah memenuhi persyaratan TNI AD.
“Kerjasama PT DI dengan TNI AD dalam hal pengadaan pesawat, termasuk pengadaan heli tempur ini sudah terjalin sejak 2003 lalu,” tuturnya.
Akan tetapi, PT DI mengingatkan TNI AD terkait biaya produksi yang berpeluang melonjak karena ekskalasi harga komponen.
Dalam hal ini, kata dia, TNI AD harus berani memutuskan besaran jumlah unit yang akan diproduksi serta rentang jadwal pengalokasian anggaran untuk mengantisipasi ekskalasi harga komponen itu.
“Adanya faktor ekskalasi komponen ini harus diantisipasi, pengadaan single kontrak dengan dua tahun penganggaran dapat menahan ekslasi tersebut,” katanya. (arh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar