Minggu, 14 Agustus 2011

TNI Belum Tahu Data Kopassus Bocor

Kadispenum Mabes TNI,"Saya baru tahu dari Anda".


Indra Darmawan
Pasukan TNI (VIVAnews/Adri Irianto)
VIVAnews - Juru bicara TNI mengaku belum mengetahui perihal adanya kebocoran dokumen rahasia milik Kopassus.
Saat dihubungi lewat saluran telepon, Minggu 14 Agustus 2011, Kepala Dinas Penerangan Umum Markas Besar TNI Kolonel Cpl Minulyo Suprapto mengaku belum tahu tentang adanya pemberitaan media Australia yang membocorkan 19 dokumen rahasia milik Kopassus tahun 2006-2009.
"Saya sama sekali belum tahu masalah itu. Saya malah baru tahu dari Anda," ujar Minulyo di Jakarta.
Menurut dia, TNI perlu waktu untuk mengecek kebenaran yang diungkapkan oleh media Australia tersebut tentang dokumen Kopassus itu.
"Hari ini saya belum bisa memberikan komentar, karena belum tahu benar atau tidaknya," tuturnya.
Namun, sepanjang pengetahuannya, belum ada pihak-pihak yang melakukan konfirmasi mengenai bocornya dokumen Kopassus itu.
Padahal, dalam laporannya, media Australia milik kelompok Fairfax, Canberra Times, mengatakan bahwa mereka mengaku telah berusaha melakukan konfirmasi kepada TNI maupun Kopassus selama dua pekan, namun belum juga direspons.
Dalam artikelnya, Canberra Times mengungkap adanya 19 dokumen milik Kopassus berjudul "Anatomi Separatis Papua".
Dokumen tersebut berisi tentang laporan orang-orang yang dianggap sebagai aktivis separatis, daftar orang-orang asing yang mendukung gerakan ini, serta informan-informan yang ditugaskan untuk memantau orang-orang yang dicurigai.
Berdasarkan laporan itu, lebih dari 40 anggota Kongres AS serta 32 warga Australia yang terdiri atas akademisi, politisi, dan pemimpin agama, diduga masuk ke dalam daftar pendukung kelompok separatis Papua, bahkan dicap sebagai penghasut kelompok separatis. 
Mereka antara lain senator Dianne Feinstein dan mantan Perdana Menteri Papua Nugini, Sir Michael Somare.
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar