Sabtu, 09 Juli 2011

Prajurit TNI jangan Cengeng

Pendam V/Brw (06/5), Wakil Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Letnan Kolonel Inf Mulyono, pada Sabtu (30/4) memimpin pelaksanaan pembaretan bagi prajurit Penerangan Kodam V/Brawijaya, yang dilaksanakan diwilayah bendungan Karang Kates Malang.
 
 
 
 
Malalak, Padek—Kepala Staf Umum (Kasum) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Letjen Johanes Suryo Prabowo meminta prajurit TNI tidak manja, tak mengharapkan tanda jasa dan mengabdi pada negara tanpa pamrih.

”Saya tidak ingin, seluruh prajurit TNI manja dan bekerja mengharapkan pamrih atau tanda jasa. Bagi prajurit seluruhnya telah diperhatikan oleh pimpinan, dan nantinya kalau dianggap berjasa, pasti akan diberikan tanda jasa. Untuk itu, saya harap prajurit tidak mengemis dan berharap mendapatkan tanda jasa,” ujar Letjen Johanes Suryo Prabowo, di hadapan prajurit yang ikut dalam Tim Ekspedisi Singgalang, kemarin (6/7).

Setiap prajurit diharapkan tidak mengklaim dirinya hebat dalam menjalankan tugas. Kalau itu mereka lakukan, maka pengabdian yang dilakukan atau dijalankan selama ini akan sia-sia. ”Kami para petinggi TNI akan terus memantau kinerja dan bakti prajurit yang mereka lakukan selama ini. Kepada prajurit yang berprestasi pasti akan diberikan penghargaan,” jelasnya.

Penghargaan, sambung Johanes, dipastikan akan diberikan bagi seluruh prajurit. Yang tidak boleh dilakukan oleh prajurit jangan sampai meminta untuk diberikan penghargaan dalam bentuk apa pun.
”Kami mendidik prajurit bukan untuk menjadi manja. Prajurit TNI bertugas membela negara tampa pamrih. Jangan hanya bekerja sedikit lalu minta tanda jasa. Apakah benar mereka telah bekerja semestinya di tengah masyarakat,” paparnya.

Program Tahunan

Di tempat yang sama, Waka Puspen TNI Brigjen TNI Avianto mengatakan, kegiatan ekspedisi akan dijadikan program tahunan di jajaran TNI. Nantinya dalam program ini tetap akan dilibatkan semua unsur dan bahkan dari pemerintahan.

”Untuk kegiatan itu kami akan menyiapkan anggarannya. Kegiatan seperti ini akan dilakukan di seluruh daerah. Kegiatan ini bertujuan membantu pemerintah setempat mengetahui potensi daerah dan potensi bencana di daerah tersebut,” ujar Avianto, kemarin (6/7).

Dilanjutkan Avianto, kegiatan ekspedisi tahun depan akan memperluas daerah jangkauan. Dengan program ini, diharapkan masyarakat peduli dengan lingkungan. Untuk prajurit, bisa menambah ketajaman di medan tempur.

”Rencananya tahun depan akan melibatkan seluruh unsur TNI yakni TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Untuk Ekspedisi Singgalang telah memasuki tahap akhir,” paparnya.

Tim Ekspedisi Singgalang yang masih berada di kawasan Malalak, Kabupaten Agam, akan menyelesaikan tugas mereka dan segera akan pulang Senin (11/7). Sementara seluruh informasi dan temuan tim ada yang ditinggalkan di Sumbar dan ada yang masih diteliti oleh peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang ikut dalam tim. (kd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar